Polisi Kerusuhan Bahrain mengejar dan menangkapi para pendemo di Pearl Square Manama |
demonstran bahrain mencobamerusak kawat berduri di dekat monumen Pearl di pusat kota Manama |
Para Demonstran Bahrain Sholat di Pearl Square manama |
Demonstran anti-pemerintah merayakan saat mereka kembali menempati areal tanah di sekitar monumen Pearl |
Para pengunjuk rasa menampilkan koleksi persenjataan buatan AS yang digunakan oleh pemerintah Bahraini untuk menghadapi para demonstran |
Seorang wanita yang berdemo di depan polisi anti huru hara Bahrain |
Seorang demonstran Yaman yang terluka di kepala setelah tekena lemparan batu |
Ban - ban yang di bakar di jalanan kota Yaman |
Seorang Lelaki Maroko Memegang bendera Mesir di tangan kiri dan memegang gambar Che Guevara di tangan kanan saat berdemo |
Suku Kurdi dari Iraq berdemo menuntut penggantian pejabat lokal pemerintahan |
Seorang demonstran Aljazair beradu mulut dengan polisi anti huru hara |
kaum perempuan Aljazair tak ketinggalan dalam berdemo |
Tunisia protes di luar gerbang Kedutaan Besar Prancis di Tunis akibat pernyataan yang dibuat oleh Duta Besar Perancis Boris Boillon |
Jidhafs, Bahrain: Ribuan demonstran anti-pemerintah Syiah menghadiri pemakaman seorang kawan yang meninggal sehari sebelumnya dari luka-lukanya yang diterima selama bentrokan dengan polisi |
Seorang tentara Bahrain dengan kendaraan lapis baja melewati poster iklan Formula 1 saat meninggalkan posisinya dekat "Lulu Square" |
Jidhafs, Bahrain:demonstran Anti-pemerintah membawa peti jenazah teman - teman mereka yang menjadi korban kebbrutalan polisi anti huru hara |
Sana'a, Yaman: Waleed al-Maqtari (2 dari kanan), wartawan al-Jazeera, dan pengamat berlindung dari batu yang dilemparkan oleh pendukung rezim pada demonstran anti-pemerintah |
Sana'a, Yaman: Pengunjuk rasa Anti-pemerintah meneriakkan slogan-slogan mengutuk pemerintah saat demonstrasi |
Sana'a, Yaman: Seorang pengunjuk rasa anti-pemerintah memegang potret 'Che' revolusioner Kuba Ernesto Guevara selama demonstrasi |
Sana'a, Yaman: Pro-rezim pendukung (kanan) menghadapi demonstran anti-pemerintah di luar Universitas Sanaa |
Guardian.co.uk