Berikut beberapa gambar yang bisa membuat pandangan kita terhipnotis dan seolah-olah berubah padahal gambar ini merupakan gambar statis atau diam.
Sumber:
http://timetotalks.blogspot.com/2009/12/inilah-gambar-gambar-yang-digunakan.html
Kumpulan Artikel Eksklusif, Inspiratif, Unik dan Menarik
KOMPAS.com — Ada indikasi bahwa wanita yang kelebihan berat badan cenderung lebih ingin mengonsumsi makanan berlemak yang manis, seperti es krim. Sepertinya apa saja akan dilakukan asal dapat terus makan es krim, permen, serta segala yang manis dan lezat.
Untuk mengatasi keinginan seperti itu, ikuti saran berikut ini:
1. Porsi kecil. Makanlah dengan porsi kecil dan jarak makan yang teratur. Idealnya antara dua dan empat jam. Cara ini dapat menghentikan keinginan makan kudapan yang manis dan berlemak.
2. Lebih banyak protein, sedikit lemak. Aturlah makanan sehari-hari supaya mengandung lebih banyak protein dan sedikit lemak. Sering kali perempuan berusaha membatasi lemak sehingga tidak cukup mendapatkan protein. Akibatnya, timbul rasa lapar dan keinginan makan lagi. Protein didapat dari produk susu, seperti susu skim dan yogurt tanpa lemak, serta daging sapi, ayam, ikan, selai kacang, telur, tahu, dan tempe.
3. Bersikap rileks. Stres dapat menimbulkan keinginan makan karbohidrat. Bila Anda merasa sedang stres, cobalah lakukan rileksasi atau bergabung dengan kelas yang mengajarkan manajemen stres.
4. Olahraga. Kurang olahraga dapat menyebabkan stres. Karena itu, pastikan bahwa Anda secara teratur berolahraga.
5. Jangan melewatkan waktu makan atau membatasi kalori. Membatasi kalori terlalu ketat menyebabkan perasaan kelaparan. Makanlah ketika merasa lapar dan saat jam makan tiba. Sebaiknya dalam sehari Anda paling tidak makan 1.600 kalori.
6. Istirahat cukup. Bila terlalu sibuk sehingga tidak punya waktu cukup untuk tidur, cobalah atur kembali jadwal Anda. Namun, kalau sudah cukup tidur tapi tidak merasa segar, bicarakan ini dengan dokter Anda. Bisa jadi itu tanda stres, kurang olahraga, atau gangguan kesehatan lain. Orang yang mengalami kelelahan kronis cenderung makan karbohidrat berlebihan.
7. Makan karbohidrat secukupnya. Pastikan karbohidrat yang dikonsumsi cukup bergizi. Buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian mengandung vitamin dan mineral esensial seperti halnya karbohidrat. Ini lebih baik daripada mengudap permen dan makanan lain yang miskin gizi.
8. Batasi kafein. Bila Anda minum lebih dari dua cangkir kopi atau dua kaleng soda setiap hari, cobalah mengurangi. Kafein membuat Anda ingin makan lebih banyak gula. @
Apa yang dilakukan Umar Farouk Abdumutallab akan mengubah pandangan Presiden Amerika Obama tentang Terorisme. Akhirnya Obama bakal menyadari bahwa terorisme bukan sekedar tuntutan tulus atas ‘keadilan’, terorisme adalah kejahatan dari orang-orang yang bukan memperjuangkan keadilan tetapi kebencian dan kejahatan. Seberapa baik pendekatan Obama untuk mendekatkan Amerika kepada ‘para lawannya’ selama ini, sekelompok orang tertentu tetap saja hendak menghancurkan Amerika.
Umar hendak meledakan pesawat Amerika yang akan mendarat di bandara Metropolitan Detroit. Ia berhasil menyalakan sumbu dari peledak berdaya ledak tinggi yang telah dibentuknya sesuai dengan lekuk kakinya sehingga tidak terdeteksi pada dua pemeriksaan di bandara Belanda. Pesawat dengan penumpang 279 orang dengan 11 krew penerbangan nyaris hancur dan menodai kekudusan hari Natal kalau bukan tindakan heroik penumpang yang mengetahui gelagat mencurigakan pemuda 23 tahun tersebut, kemudian meringkusnya. Kejadian ini kemudian disebut Christmas miracle, mujizat Natal.
Umar adalah putra mantan menteri dan bankir ternama Nigeria yang mengenyam pendidikan di Inggris. Ayahnya telah memperingatkan kedutaan Amerika dan otoritas Nigeria setelah pengamatannya selama 6 bulan belakangan tentang pandangan agama ekstrim putranya. Ayahnya yang bernama Alhaji Umaru Mutallab itu tidak berhasil menghentikan upaya Umar untuk melakukan tindakan terorisme.
Umar masuk ke toilet selama 20 menit sebelum kembali dan berkata bahwa ia terkena sakit perut, jadi ia mencari alasan untuk menutupi bagian perut dan kakinya dengan selimut. Tetapi beberapa penumpang yang memperhatikan Umar mendengar suara seperti percikan kembang api dan melihat celana panjang dan dinding pesawat terbakar, mereka segera meringkus Umar sebelum api meledakkan bahan peledak dikakinya dan menghancurkan pesawat.
Kejadian yang berlangsung di udara itu kontan mengagetkan penduduk Amerika bahwa mereka masih melihat berbagai usaha terorisme untuk membunuh warga Amerika.
Richard Reid, 22 Des. 2001 melakukan tindakan serupa, yaitu hendak memakai peledak yang disembunyikan di sepatunya sebelum ditaklukan oleh para penumpang lain yang berani.
Beberapa hal yang kita amati:
1. Pandangan Obama pasti akan terpengaruh dengan kejadian ini. Kemungkinan ia setuju dengan tindakan lebih keras terhadap pelaku terorisme dan ini akan melegitimasi lebih kuat pengiriman tentara Amerika ke Afghanistan. Amerika mungkin harus menerima kenyataan bahwa ini bukan soal memperbaiki citra, tetapi ini soal ‘war against an extranordinary crime’ yang lahir bukan atas niatan tuntuta keadilan tetapi sudah merupakan kejahatan karena kebencian.
2. Amerika akan lebih aman dengan pengawasan masuk Amerika yang luar biasa ketat. Ini menjadikan Amerika menguat sebagai icon ‘the dream land’ dan banyak orang ingin ke sana. Blessing in disguise adalah bahwa ia yang diancam makin dirindukan.
3. Prosedur keamanan akan melibatkan keaktifan para penumpang dalam menanggulangi aksi terorisme dalam pesawat. Sebab ternyata dari beberapa kali kejadian, para penumpang lainnya adalah penyelamat pesawat yang akan diledakkan atau dirusak.
4. Negara-negara yang memiliki penerbangan pesawat menuju Amerika akan menerima dampak besar bahkan secara teoritis negara seperti Indonesia yang masih lemah dalam pengawasan penerbangan dapat dengan mudah menjadi target penyanderaan pesawat untuk tujuan penghancuran berbagai fasilitas Amerika di negara-negara di mana Amerika terwakili.
Segala kemungkinan mesti dipkirkan oleh keamanan Indonesia – kejahatan terorisme semakin ‘cerdik’ sehingga pihak keamanan harus bertambah cerdas juga dalam memperkirakan berbagai kemungkinan yang dapat digunakan oleh pelaku teror.
Saya pernah menurunkan artikel tentang gaya berpikir terorisme yang menyimpang sehingga jalur berpikir aparat keamanan haruslah berani menyimpang dari kebiasaan. Misalnya, sangat muskil orang biasa mengunakan anak mereka sebagai bom berjalan, tetapi di hari depan, tidak mustahil pelibatan anak-anak sebagai bom hidup akan dilakukan.
Apa saja bisa terjadi, semoga aparat keamanan Indonesia tetap mencermati segala kemungkinan. Termasuk bandara-bandara yang paling longgar pemeriksaan yang berhubungan dengan bandara Internasional di berbagai lokasi di Indonesia, transit pemindahan barang-barang yang bisa jadi dimanfaatkan para pelaku teror untuk menghancurkan, menyandera untuk kemudian dipakai sebagai ‘rudal’ menghancurkan fasilitas Amerika atau mengorbankan warga Amerika. Yang pasti warga Indonesia jelas akan dikorbankan. Inilah biadabnya sebuah aksi terorisme, melibatkan orang yang tidak bersalah.
Semoag pemerintah kita diberi hikmat dan kemampuan untuk terus memerangi terorisme dan mencabut sampai ke akar-akarnya.
John Carew justru tak mendapat tempat di Aston Villa. Striker Norwegia yang dikenal jago bola-boa udara ini meredup oleh sinar terang Ashley Young, Gabriel Agbonlahor bahkan striker veteran Emile Heskey.
9. Hugo Viana
Pada Piala Dunia 2006 lalu, secara mengejutkan Hugo Viana mengenakan kostum No 10 di timnas Portugal. Padahal Seleccao saat itu dihuni pemain papan atas macam Lusi Figo, Cristiano Ronaldo dan Deco. Pada event empat tahunan itu, Viana bermain dua kali sebagai pemain pengganti. Gelandang Valencia yang kini dipinjamkan ke Braga ini juga gagal mengeksekusi penalti saat Portugal mengalahkan Inggris di perempatfinal.
8. Oliver Neuville
Pada Euro 2008 lalu, Jerman memberikan kostum No 10 kepada seorang Oliver Neuville. Yang menjadi masalah, saat itu usia Neuville telah mencapai 35 tahun. Padahal dalam sepakbola modern usia dan stamina sangat berperan vital. Hasilnya bisa ditebak Neuville hanya jadi penghias skuad Der Panzer. Tentu masih ada Michael Ballack atau Miroslav Kloseyang lebih pantas.
7. Jose Antonio Reyes
Pada Piala Dunia 2006 lalu, Spanyol memberikan No 10 pada sosok Antonio Reyes. Melihat posisi Reyes sebagai winger tentu keputusan ini bisa dibilang janggal. Padahal La Furia Roja punya pemain besar macam Xavi, Cesc Fabregas, Raul Gonzalez, David Villa dan Fernando Torres.
6. Ruud Van Nistelrooy
Untuk urusan mencetak gol Ruud Van Nistelrooy memang diakui. Namun saat membela timnas Belanda, Rudtje memilih No 10. Hasilnya Rudtje tak mampu mengangkat performa De Oranye. Clarence Seedorf, Wesley Sneijder, Rafael van der Vaart bahkan Arjen Robben dianggap lebih pantas.
5. Lassana Diarra
Diarra seorang gelandang bertahan yang hebat, bahkan mungkin yang terbaik di dunia. Tapi mengenakan kostum No 10 tentu sangat janggal buat seorang pemain perusak macam Lass. Real Madrid punya kandidat yang lebih pantas seperti Kaka, Raul, Guti dan Cristiano Ronaldo.
4. Nicola Berti
Timnas Italia pada 1990 memberikan No 10 buat Nicola Berti. Tapi Italia akhirnya terjungkal dari Italia di babak semifinal. Seharusnya angka keramat ini dikenakan pemain kunci Azzurri macamRoberto Baggio, Giuseppe Giannini atau Roberto Donadoni. Bukan gelandang yang tak begitu disenangi fans Italia ini.
3. Sidney Govou
Euro 2008 lalu menjadi mimpi buruk buat timnas Prancis. Ditinggalkannya David Trezeguet dan Sebastian Frey membuat Les Bleus harus angkat koper sejak awal. Prancis hanya mengoleksi satu poin di penyisihan grup. Itu mungkin karena No 10 dikenakan seorang Govou.
2. Andriy Voronin
Sejak membela Liverpool pada 2007, striker Ukraina ini hanya mengoleksi enam gol dari 30 laga. Rafael Benitez seperti perlu mempertimbangkan memberikan No 10 ini buat Dirk Kuyt atau Fernando Torres.
1. William Gallas
Meski kapasitas William Gallas sebagai salah satu bek terbaik masih diakui, namun pemandangan ini memang terasa janggal. Tentu banyak pemainyang lebih pantas mengenakan nomor keramat ini di skuad Arsenal. Cesc Fabregas, Robin van Persie, atau Andrei Arshavin tentu lebih pantas mengenakan No 10 ini.
Inilah ke-22 lokasi tersebut
Wilayah Jakarta Pusat: 1. Jalan Landasan Pacu 2. Tanah Abang 3. Karet 4. Jalan Asia Afrika 5. Jalan Pramuka 6. Jalan Proklamasi
Wilayah Jakarta Selatan: 1. Cipete 2. D'Best Fatmawati 3. Depan Universitas Pancasila 4. Tanjung Barat 5. PGA Lebak Bulus 6. Jalan Buncit Raya 7. Permata Hijau
Wilayah Jakarta Timur: 1. Depan Masjid At-Tien TMII 2. Terowongan Kelapa Dua Wetan 3. Jalan Raya Cibubur, di depan PT CIBA-CIBI 4. Jalan I Gusti Ngurah Rai 5. Jalan Basuki Rahmat 6. Jatiwarna
Wilayah Jakarta Barat: 1. Jalan Panjang 2. Jalan Daan Mogot 3. Depan RS Graha Medika, Kebon Jeruk (TMC)
1. Pandanglah Si Pembicara
Fokuslah pada lawan bicara Anda, karena proses mendengarkan yang prioritas adalah memberikan perhatian yang tak terbagi-bagi oleh kegiatan lainnya.
2. Jangan Menyela atau Menginterupsi
Ada beberapa orang yang sangat tak suka pembicaraanya disela atau diinterupsi oleh lawan bicaranya. Jangan lupa segan untuk memberikan waktu pada lawan bicara Anda, karena Anda jangan pernah merasa bahwa salah satu dari Anda harus berbicara terus. Karena pasti ada waktu hening yang dapat kita gunakan untuk berbicara.
3. Berfokus Pada Pemahaman
Betapa orang cepat melupakan hal-hal yang mereka dengar! Jadi mendengar yang efisien tidak hanya syarat dengan sekedar mendengar kata-kata yang disampaikan. Namun Anda dituntut untuk menemukan makna dan pemahaman akan apa yang sedang diucapkan lawan bicara Anda
4. Tangguhkan Penilaian Anda
Hampir semua orang terburu-buru manarik kesimpulan dan menyampaikannya pada saat sang pembicara belum selesai berbicara. Karena hal ini mengakibatkan, Anda mungkin kehilangan hal penting yang ingin mereka sampaikan.
5. Ajukan Pertanyaan Untuk Mendapat Penjelasan
Kalau Anda ingin menjadi pendengar yang efektif , jadilah reporter yang baik – bukan reporter yang kaku, melainkan seorang reporter yang lembut mengajukan pertanyaan dan meminta penjelasan.
6. Jadikan Kegiatan Mendengar Sebagai Prioritas
Hal terakhir, adalah menanamkan ketrampilan mendengar Anda sebagai prioritas, tanpa memandang seberapa sibuknya Anda atau seberapa tinggi jabatan Anda. Jangan jadi orang yang eksklusif tetapi jadilah orang yang bijaksana.
Penulis : Randy Ariatedja - Peserta Content Contest 2009
Foto-foto dilarang pemerintah Batavia, karena hanya mau memberikan gambaran yang positif tentang perang ketika itu. Foto tentara yang terluka tembakan, atau penduduk yang ditangkap dan diancam laras senapan, foto-foto yang boleh dibilang kontroversial, tidak pernah muncul di media Belanda. René Kok, Erik Somers dan Louis Zweers menggabungkan hampir 200 foto dalam buku mereka 'Perang Kolonial 1945-1949: Dari Hindia Belanda ke Indonesia. Radio Nederland berbincang dengan Erik Somers, salah satu penulisnya.
René Kok, Erik Somers dan Louis Zweers memang sudah lama menyelidiki berbagai arsip gambar dan juga fotografi mengenai Perang Dunia II. Selain itu mereka juga menyelidiki arsip-arsip foto di periode dekolonisasi Hindia-Belanda antara 1945 hingga 1949. Ketika itu banyak wartawan yang dipakai oleh pemerintah kolonial untuk membuat foto-foto perang. Para wartawan ini diwajibkan untuk menyerahkan semua foto yang dibuat kepada pemerintah Batavia untuk diseleksi, sebelum dikirim ke media di Belanda.
Disensor
Banyak foto yang tidak terseleksi karena dianggap mengandung unsur-unsur yang mengagetkan sehingga bisa meresahkan sanak keluarga serta penduduk Belanda. Foto serdadu yang terluka misalnya, atau tawanan perang, tidak pernah ditampilkan di media.
Sebenarnya periode 1945, setelah 17 Agustus dan 1949, dikenal dengan periode Bersiap, dan setelah itu dimulai aksi agresi I dan II oleh Belanda, dan berakhir dengan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda 27 Desember 1949. Istilah Belanda 'Politionele Actie' memang sengaja tidak digunakan oleh ketiga penulis. Menurut mereka istilah ini digunakan pemerintah Belanda untuk membenarkan aksi di Indonesia yaitu mengembalikan ketenangan dan pemerintahan di Hindia-Belanda, dan digunakan untuk menutup-nutupi apa yang terjadi ketika itu.
Setelah menyelidiki ratusan foto yang ditemukan, ketiganya menyimpulkan, bahwa sejak hari pertama pasukan Belanda datang ke Indonesia, dimulailah periode perang, dalam hal ini perang kolonial.
Memang saat itu banyak foto yang beredar mengenai perang. Tujuan utama buku ini adalah menerangkan kepada rakyat Belanda, bahwa pemberitaan mengenai perang ketika itu, terutama foto, telah terlebih dulu diseleksi, disensor oleh pemerintah, dinas intel dan militer Belanda. Hanya diperlihatkan foto-foto yang sesuai dengan kebijakan pemerintah, kebanyakan foto-foto yang menutup-nutupi dan tidak memperlihatkan situasi yang sebenarnya. Jadi foto-foto yang tidak membuat khawatir sanak keluarga para militer di Belanda. Ketika itu ada 120.000 tentara Belanda dikirim ke Indonesia.
Keadaan sesungguhnya
Foto-foto yang diterbitkan sekarang, justru foto yang dilarang atau ditolak oleh badan sensor, tapi oleh karena satu dan lain hal masih tetap disimpan di berbagai badan arsip. Foto-foto ini menunjukkan gambaran lain tentang perang, kekerasan, teror dan lainnya, atau gambaran perang sesungguhnya.
Rakyat Belanda tidak boleh merasa khawatir akan nasib tentara, sanak keluarga mereka yang ditugaskan ke Hindia-Belanda. Itulah tujuan utama. Setiap bentuk keresahan, apalagi tentangan terhadap perang ini membawa dampak negatif bagi pemerintah dan pimpinan militer Belanda ketika itu. Termasuk foto-foto di mana penduduk Indonesia menyambut gembira pasukan Belanda yang ketika itu dianggap sebagai 'pembebas'.
Kebijakan yang sama juga digunakan pemerintah Amerika Serikat dalam perang Irak. Dan juga di Afghanistan. Foto-foto yang dipublikasi sebisa mungkin tidak membuat orang bereaksi negatif. Foto-foto yang dibuat fotografer embedded, dan dibuat berdasarkan permintaan pemerintah atau militer.
Foto-foto ini bertolak belakang dengan cerita para serdadu yang kemudian kembali ke Belanda. Setibanya di tanah air mereka merasa tidak dihargai, karena gambaran publik tentang perang itu sangat positif. Tidak ada kejahatan, kekerasan, teror atau aksi berdarah.
Selain itu Belanda juga perlahan-lahan harus menerima bahwa mereka kehilangan wilayah koloni dan dari awalnya perang ini sudah dianggap gagal. Satu hal yang sudah pasti tidak menimbulkan simpati publik.
Reaksi
Banyak reaksi diterima ketiga penulis, terutama dari kalangan veteran KNIL di Belanda. dan juga dari anak-anak mereka, generasi kedua setelah perang. Buku ini, dan terutama foto-foto tersebut menjelaskan mengapa ayah mereka tidak mau berbicara tentang perang. Atau justru bercerita banyak mengenai berbagai kekerasan yang terjadi di saat perang, menjelang akhir hayat mereka. Dengan kata lain buku ini menceritakan sisi negatif dari perang.
Koloniale Oorlog: 1945-1949
René Kok, Erik Somers, Louis Zweers
Penerbit Carrera
ISBN: 978 90 488 0320 0
Terbit mulai 8 Desember 2009
Seorang pemuda yang terluka diberi pertolongan medis oleh anggota brigade marinir Belanda
Operasi Quantico. Seorang serdadu marinir terlihat mengancam sekelompok warga Indonesia yang diintrogasi
Operasi Quantico. Seorang pemuda ditarik rambutnya agar keluar dari tempat persembunyian
Presiden Soekarno dan Ibu Fatmawati dielu-elukan oleh warga Indonesia, setelah berpidato di Yogyakarta, November 1949
Situs http://www.telegraph.co.uk/ baru-baru ini menampilkan Photo-photo pribadi Adolf Hitler yang belum pernah dipublikasikan. Photo berasal dari kumpulan kumpulan Photo Hugo Jaeger, fotografer pribadi adolf hitler. Hugo mengambil moment ini dari tahun 1936 sampai akhir tahun 1945.
Foto Adolf Hitler Yang Belum Pernah Dipublikasikan
Hitler berpatroli diantara pasukannya di Jerman pada 1 September, 1938.
Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain (baris depan, kedua kanan) berjalan melewati Nazi yang menjaga kehormatan di perjalanan ke pertemuan dengan Adolf Hitler pada 28 September 1938
Adolf Hitler mengunjungi A Pameran Internasional Auto di Berlin pada 17 Feb 1939
Adolf Hitler berbicara di Munich pada tanggal 15 tahun 1923 tentang pemberontakan Beer Hall, di mana Hitler dan anggota Nazi lainnya yang berusaha untuk menggulingkan pemerintah Jerman pada tanggal 8 November, 1938
Hitler menghadiri peluncuran kapal Tirpitz saat pelayaran pertamanya pada 1 April, 1939
Adolf Hitler berbicara dengan beberapa wanita muda saat berjalan di atas kapal pesiar Jerman Robert Ley pada pelayaran pertama pada 1 April, 1939
Adolf Hitler dan Pejabat Nazi pejabat yang hadir dalam Pesta Natal 1941, disaat puncak perang dunia kedua
Julius Schaub, pembantu dan ajudan pribadiaide dan ajudan Hitler, mengamati orang-orang di sekelilingnya pada perayaan 25 Februari, 1939. Setelah terjadi percobaan pemboman pada hitler, scaub diklaim telah terluka dalam pembomanan tersebut.