Pemimpin Kuwait Emir Sheikh Sabah Ahmed al-Sabah menyatakan, kabel-kabel diplomatik yang dibocorkan situs WikiLeaks merupakan plot untuk merusak hubungan antara negara-negara Islam. Emir Kuwait tersebut pun menegaskan, bocoran WikiLeaks itu tak akan mempengaruhi hubungan Arab-Iran.
WikiLeaks pada Minggu, 28 November lalu merilis dokumen-dokumen rahasia AS, yang salah satunya mengenai kekhawatiran negara-negara Arab akan program nuklir Iran. Dalam kabel diplomatik disebutkan bahwa Arab Saudi, Yordania, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab, telah mendesak pemerintah AS untuk menyerang Iran. Tujuannya untuk menghentikan program nuklir negara republik Islam itu.
Hubungan antara Republik Islam Iran dan negara-negara Arab lainnya adalah sangat penting," kata Sheikh Sabah Ahmed al-Sabah dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki di Kuwaiti City, seperti dilansir media Iran, Press TV, Kamis (2/12).
Ditekankan Emir Kuwait itu, plot tersebut tak berdampak apapun pada "hubungan persaudaraan" antara Iran dan negara-negara Arab.
Sebelumnya, kerajaan Arab Saudi juga telah membantah dokumen bocoran WikiLeaks yang mengklaim bahwa beberapa negara Arab kerap mendesak AS untuk menyerang Iran.
"Kerajaan Arab Saudi menolak klaim tersebut secara keseluruhan, dan ini bukan pertama kalinya klaim seperti itu dibuat di media," tegas kuasa usaha Saudi di Teheran.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad juga mencetuskan bahwa perilisan dokumen-dokumen WikiLeaks tersebut dilakukan dengan sengaja oleh pemerintah AS. [hidayatullah.com]