VIVAnews - Indonesia menempati peringkat 108 dalam suatu laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam mengukur kualitas negara-negara di dunia. Kendati tingkat harapan hidup dan pendapatan kian meningkat, Indonesia masih tertinggal dari sejumlah negara tetangga.
"Laporan Pembangunan Manusia 2010" yang diterbitkan oleh Badan PBB untuk Program Pembangunan (UNDP), Kamis 4 November 2010. Laporan tahunan itu memberikan peringkat berupa Indeks Pembangunan Manusia (HDI) kepada 169 negara yang disurvei.
Penelitian itu berdasarkan tingkat kekayaan, kemiskinan, kesehatan, keseteraan jender, kebebasan ekonomi dan pendidikan negara-negara yang terkait. Negara yang memiliki skor terbesar dianggap sebagai tempat yang terbaik di dunia, menurut UNDP.
Menurut laporan tahunan yang dimuat di laman UNDP, Indonesia menempati peringkat 108 dengan skor HDI 0,600. Skor yang diraih Indonesia pada tahun ini lebih baik dari laporan 2009, yaitu 0,593. Tingkat harapan hidup di Indonesia, menurut laporan itu, rata-rata sebesar 71,5 tahun dan penghasilan nasional bruto per kapita negara ini sebesar US$3,957.
Dengan demikian, Indonesia termasuk dalam daftar 43 negara berkatagori "Menengah." Indonesia pun termasuk dalam sepuluh besar negara yang mengalami peningkatkan kualitas hidup secara mengagumkan dalam 40 tahun terakhir berdasarkan perhitungan HDI.
Namun, Indonesia masih di bawah sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara. Singapura berkatagori "Sangat Tinggi" dengan peringkat 27, bersama Brunei Darusallam di peringkat 37. Malaysia berada di urutan 57 dan masuk dalam katagori "Tinggi."
Kendati masuk dalam katagori yang sama dengan Indonesia, Thailand berperingkat lebih baik, yaitu 92 dan Filipina 97. Daftar lengkap susunan peringkat Laporan Pembangunan Manusia 2010 bisa dilihat di link ini.
Diantara sesama negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia unggul dari Vietnam (113), Laos (122), dan Myanmar (132). Sementara itu, Norwegia kembali dinobatkan sebagai negara yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia. Sebaliknya, Zimbabwe menempati posisi paling buncit.
"Laporan Pembangunan Manusia ini telah mengubah cara pandang kita mengenai dunia," kata Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. "Kami menyadari kendati pertumbuhan ekonomi sangat penting, namun yang paling penting adalah menggunakan pendapatan nasional untuk memberi rakyat peluang untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif," lanjut Ban.
Dalam 20 tahun terakhir, UNDP rutin membuat laporan tahunan itu.
• VIVAnews