Bisa dibilang hampir setiap orang yang beraktivitas online di internet pernah atau sering menggunakan produk Google, si raja internet dunia. D balik kesuksesan Google, ada seorang ahli komputer yang banyak terlibat dalam segala macam bentuk layanan Google hingga bisa disukai banyak orang. Orang biasanya membayangkan kalau seorang ahli a.k.a maniak komputer itu gambarannya adalah seorang cowok atau pria berkacamata tebal, penampilan seadanya, dan kurang gaul.
Tapi coba lihat gambar cewek yang satu ini yang lagi berada di kantor Google di Mountain View, California. Tampil segar dan seksi begini. Pake baju warna merah menyala pulak. Tau nggak siapa dia ini?
Marissa Mayer si Ratu Google
Dialah Marissa Mayer, salah seorang petinggi Google. Di Google dia menjabat sebagai Wakil Presiden bidang Search Product dan User Experience. Bisa dibilang, hampir nggak ada produk atau layanan yang dirilis oleh Google tanpa melalui dia. Dari mulai search products – web search, images, news, books, products, maps, Google Earth, Google Toolbar, Google Desktop, Google Health, Google Labs, Gmail, Google News, Orkut dan masih banyak lagi.
Umurnya sekarang 34 tahun (lahir 30 Mei 1975). Ketika bergabung saat awal berdirinya Google di tahun 1999, dia jadi engineer wanita pertama yang direkrut Google. Marissa Mayer juga menjadi wanita termuda yang bisa masuk daftar bergengsi yang dibuat oleh majalah Fortune sebagai 50 besar dalam daftar "most powerfull women in the world". Dan tahun ini dia diberi gelar sebagai wanita tahun ini (Woman of the Year) di Amerika sana. Wuihhh...
Riwayat lebih lengkapnya baca di Wikipedia atau di Google aja deh... ;)
Marissa Mayer yang oleh sebagian orang dijuluki sebagai Ratunya Google ini jago bikin program atau code (coding). Seperti yang dia bilang via Glamour:
"Ketika orang berpikir tentang ilmu komputer, mereka membayangkan orang-orang dengan kantong pelindung dan kacamata tebal yang membuat kode (program komputer) sepanjang malam," kata Mayer. “Aku juga membuat kode sepanjang malam! Aku adalah stereotip, tapi aku juga melanggar stereotip itu."
Sumber: KAskus.us