Peneliti labolatorium Lewis Clark College dan University of Washington, Amerika Serikat (AS), Kellar Autumn, mulai menguji pegangan cicak guna mencari tahu bagaimana peningkatan kelembaban dapat membantu mereka berpegangan erat.
Tim ini menemukan rambut berbentuk spatula mikroskopik (setae) yang menyelimuti seluruh kaki cicak, membantu reptil ini menempel pada permukaan apapun dengan mudah. Mengetahui cicak mengganti setae saat berganti bulu, Autumn bersama rekannya, Jonathan Puthoff serta Matt Wilkinson mengumpulkan bulu 'lengket' ini.
Kemudian, mereka memasangnya pada perangkat ujicoba mekanis (robotoe) yang dapat bergerak seperti cicak biasa. Tim ini kemudian menguji apakah jembatan air mikroskopik yang dibentuk dari kelembaban tinggi benar membantu cicak berpegangan.
Saat mereka mengukur pelekatan dan gesekan setae, ternyata hasilnya sama pada kedua permukaan ini. Mengetahui setae terbuat dari keratin, dan keratin dilunakkan kelembaban tinggi, Autumn bertanya-tanya apakah setae lunak dapat meningkatkan kontak reptil pada permukaan dan meningkatkan pelekatannya.
Puthoff menemukan setae yang lebih lunak merupakan jawaban mengapa cicak dapat menempel. Setae lebih lunak ini membantu kaki cicak berpegangan dengan cepat dan bebas dengan mudah.
Studi ini diterbitkan pada Journal of Experimental Biology edisi 15 Oktober 2010.
