(istimewa)
INILAH.COM, Jakarta – Manusia serigala benar-benar nyata. Sebuah studi mendapati bulan purnama berpotensi mengeluarkan sisi keganasan, mengubah menjadi makhluk menggigit, berliur dan mencakar.
Memang manusia tidak berubah secara langsung menjadi makhluk haus darah seperti dalam dongeng atau film American Werewolf, tapi peneliti menyimpulkan manusia bisa mengalami gejala psikologis serupa.
Sebuah studi yang dilakukan di Australia pada Juli 2009 mempelajari tindakan serupa manusia serigala di sebuah rumah sakit di utara Sydney.
“Seperempat kejadian pasien ini memang benar menjadi lebih parah ketika bulan purnama berlangsung, dua kali lipat lebih besar potensinya dibandingkan dengan sesi bulan lainnya,” ujar Perawat Peneliti Klinis Toxicology Leonie Calver.
“Beberapa pasien di sini menyerang staff rumah sakit layaknya hewan buas, menggigit, meludah dan mencakar,” tambahnya.
Pasien tersebut harus dibius dan secara fisik dikendalikan untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain.
Studi Calver yang dituliskan dalam Jurnal Medis Australia mengatakan, “satu hal yang bisa dibandingkan perilaku mereka dengan manusia serigala di masa lalu sama persis terjadi saat bulan purnama berlangsung.”
Mitos manusia serigala jelasnya termasuk cerita tentang manusia biasa yang mengoleskan balsem ajaib ke kulit mereka atau menghirup uap gas tertentu untuk membangkitkan transformasi menjadi makhluk ganas.
Bahan utama dari balsem tersebut adalah belladonna dan krim malam, sebuah unsur yang mampu menghasilkan ketidaksadaran, halusinasi dan delusi sebuah proses metamorfosis.
Namun cara modern membangkitkan manusia serigala dengan menggunakan ramuan berbeda, lebih dari 60% pasien yang dipelajari dalam studi dipengaruhi oleh alkohol atau obat bius.
“Temuan kami adalah sebuah premis bahwa individu dengan perilaku kekerasan dan gangguan akut lebih banyak terjadi pada saat bersamaan dengan berlangsungnya bulan purnama,” tambahnya.[ito]