Hari pertama Tahun Baru 2010, selama Tahun Baru tersebut akan terjadi gerhana bulan parsial, para astronom mengatakan ini adalah peristiwa yang pertama sejak ribuan tahun terakhir. Selain itu, dalam 15 hari pertama Tahun Baru, orang-orang masih bisa melihat hujan meteor, serta akan melihat pemandangan ajaib dari gerhana matahari yang langka sejak ribuan tahun.
Menurut berita koran South East Express, Pan Xiaoqing Wakil Sekretaris Jenderal Astronomi Masyarakat Province Fujian mengatakan bahwa 2009 sampai 2010, bulan, bumi dan matahari tiga planet bertepatan bergerak ke posisi yang memudahkan terjadinya fenomena langit, sehingga dalam dua tahun beberapa keajaiban astronomi akan terjadi. Selain itu, ia telah melakukan pengamatan keajaiban astronomi dan memberikan peringatan dan pedoman yang relevan.
Pemandangan gerhana bulan pada 1 Januari
Gerhana parsial bulan sekali ini akan terjadi dari jam 02:51 hingga pada jam 3:22 pada tanggal 1 Januari mencapai maksimum gerhana, pada jam 3:54 akan ber-akhir, seluruh proses akan berlangsung satu jam.
Panduan Observasi: saat itu melihat gerhana bulan tanpa memerlukan langkah-langkah untuk mengurangi cahaya, asalkan cuaca baik, bisa melihatnya langsung menggunakan mata telanjang. Perlu diingatkan bahwa dalam satu jam sebelum gerhana, karena bayangan bumi menutupi bulan, cahaya bulan akan redup, tidak secerah sebelum adanya bayangan Bumi. Setelah lebih dari satu jam saat berakhirnya gerhana bulan, juga akan terjadi hal yang sama. "Pada saat seperti ini para pecinta fotografi perlu memperbesar eksposur waktu yang tepat."
Terjadi hujan meteor pada 3 Januari
Setelah selesai mengamati "anjing langit makan Bulan", selanjutnya masyarakat juga bisa menikmati hujan meteor dari rasi bintang kuno. Seperti konstelasi bintang Quadrantids yang berdekatan dengan draco yang biasanya jarang disebut-sebut. Pada 3 Januari jam 20:00 - 24:00, diprediksikan pada konstelasi bintang tersebut ada ledakan hujan meteor pendek yang intensif. Selama waktu ini, puncak lalu lintas mencapai 120 butir per jam.
Panduan Observasi: Pada periode ledakan hujan meteor, jumlah hujan meteor diperkirakan mencapai puluhan hingga ratusan butir per jam. Disarankan agar para pengamat pergi jauh dari kota, jauh dari segala macam sumber cahaya buatan, mampir di pinggiran kota di puncak sebelah utara untuk menghitung jumlah bintang.
Gerhana cincin matahari pada 15 Januari
Pada 15 Januari masih ada satu kali lagi gerhana matahari. Ini adalah gerhana matahari cincin yang pertama kali sejak 22 tahun di China, juga adalah gerhana cincin matahari terpanjang di dunia selama 1.000 tahun. Di China yang pertama kali melihat gerhana cincin matahari adalah Propinsi Yunnan, dan kemudian Guizhou, Sichuan, Chongqing, Hunan, Shaanxi, Hubei, Henan, Anhui, Jiangsu, terakhir matahari terbenam Peninsula Shandong, total lebih dari 11 provinsi dan kota. Karena cincin itu sangat luas, kelangsungannya juga sangat lama, sangat jarang.
Perubahan rumit dalam fenomena langit tidak ragu-ragu lagi akan memberikan topik riset yang sangat baik kepada para astronom. Selain itu, dipandang dari catatan buku kuno, perubahan fenomena alam berkaitan erat dengan perubahan umat manusia.
Dalam Buku Perubahan China "Yi Jin" dikatakan, "Langit tergantung pada fenomena, nasib baik atau buruk, seperti orang-orang kudus tergantung padanya."
"Kita melihat astronomi, dalam rangka untuk mendeteksi perubahan waktu yang berbeda-beda."
Orang zaman dulu menganggap "langit dan manusia sepadan," "Langit dan Manusia bersatu," dengan mengamati perubahan fenomena langit dapat menyimpulkan apa yang akan terjadi pada umat manusia. Jika manusia mengikuti perubahan langit, "langit" adalah lambang keberuntungan, pada dunia manusia pasti panen berlimpah-ruah, cuaca baik, hujan dan angin normal, masyarakat tenang dan damai. Bila kelakuan manusia berlawanan dengan langit, melakukan hal buruk, "langit" akan memberi pertanda buruk, bumi akan kering hujan kurang, bencana banjir, kekacauan, pemberontakan terjadi dan lain-lain.
Oleh sebab itu, masyarakat kuno sangat memperhatikan pengamatan fenomena langit. (The Epoch Times/lim)
sumber (Epochtimes.co.id)