"Nasabah Diamond Investa Bakrie Life akan adakan demo besar-besaran di Bundaran HI, Istana Negara dan DPR-RI jika tidak ada pembayaran. Seluruh nasabah di daerah juga akan berkumpul di Jakarta," tegas anggota Tim Penyelamatan Pengembalian Dana Nasabah (TP2DN) Bakrie Life Yoseph dalam pesan singkatnya kepada Media Indonesia, Senin (17/1).
Menurut Yoseph, unjuk rasa ini dilakukan karena manajemen Bakrie Life hingga kini belum kunjung membayar cicilan ketiga dan keempat pengembalian dana pokok mereka. Bahkan, akunya, jangankan membayar, manajemen pun tidak berani memberi kepastian kapan dana akan dibayar.
"Ini tidak main-main, manajemen khususnya Timoer Sutanto selaku Direktur Utama tidak berani menjawab telepon dan sms dari nasabah bahkan bertemu nasabah. Ini sudah tindakan tidak baik," ujar Yoseph.
Seperti diberitakan sebelumnya, untuk kesekian kalinya Bakrie Life kembali menunggak cicilan pengembalian dana nasabah produk Diamond Investa. Nasabah terpaksa gigit jari karena cicilan ketiga atau per September 2010 sebesar 6,25% mandek.
Menurut salah seorang nasabah Bakrie Life Halfianto, untuk cicilan pokok ketiga, manajemen Bakrie Life seharusnya membayar sebesar 6,25% atau Rp30 miliar dan bunga untuk periode Juli-Oktober 2010 yang besarnya mencapai sekitar Rp3 miliar sama halnya dengan cicilan bulan Desembe 2010. Dengan demikian total yang harus dibayarkan manajemen Bakrie Life kepada 250 nasabah Diamond Investa mencapai sekitar Rp66 miliar.
Direktur Utamaimoer menjelaskan, saat ini pihaknya tengah memproses pinjaman untuk digunakan sebagai pembayaran cicilan pokok nasabah. "Saat ini masih dalam proses di grup."
Ia menambahkan, saat ini nasabah masih akan terus melakukan koordinasi untuk menentukan waktu yang tepat menggelar unjuk rasa besar-besaran sesua rencana. Dengan adanya unjuk rasa ini, Yoseph berharap manajemen dan pemegang saham dapat melihat penderitaan nasabah yang kecewa.
"Padahal karena nasabah lah, Bakrie Life bisa mendapatkan penghargaan asuransi terbaik 4 tahun berturut-turut. Investasi di asuransi dan seharusnya mendapatkan jaminan seperti di bank," tegasnya.
Seperti diketahui, Bakrie Life mengalami gagal bayar produk asuransi berbasis investasi dengan nama Diamond Investa sebesar Rp360 miliar. Sesuai SKB, manajemen Bakrie Life menawarkan skema pengembalian dana pokok sebesar 25% di 2010, 25% di 2011, dan sisanya 50% di 2012.
Sebanyak 25% pada tahun 2010 dibayar empat kali setiap akhir triwulan, demikian juga pada tahun 2011, dan sisanya 50% di Januari 2012 namun nasabah kembali gigit jari karena SKB tidak diindahkan oleh manajemen.
Skema pembayaran Angsuran Pokok dana tersebut yakni Maret 2010 (6,25%), Juni 2010 (6,25%), September 2010 (6,25%), Desember 2010 (6,25%), Maret 2011 (6,25%), Juni 2011 (6,25%), September 2011 (6,25%), Desember 2011 (6.25%), dan terakhir pada Januari 2012 (50%). Cicilan dana pokok baru dibayarkan dua kali yakni Maret 2010 dan Juni 2010.
Cicilan pokok pada September 2010 belum dibayarkan berikut bunga dari Juli 2010 sampai November 2010. Dengan demikian, Bakrie Life masih mempunyai sisa utang kurang lebih senilai Rp290 miliar kepada 250 nasabah Diamond Investa yang menginvestasikan dananya di atas Rp200 juta. (Atp/OL-3)