Sekarang Federasi Aeronautique Internationale (FAI) telah mengkonfirmasi bahwa pesawat tak berawak telah menyelesaikan memecahkan rekor penerbangan dengan menjadi 2 minggu di udara (336 jam).
The Zephyr juga mengalahkan catatan lain untuk durasi penerbangan untuk UAV di kelasnya, dan catatan ketinggian untuk kelas tersebut pada 21.562 meter. Sangat Lumayan untuk sebuah pesawat bertenaga surya. Next step: taking over the world. Langkah berikutnya: mengambil alih dunia.
Pesawat bertenaga surya buatan Inggris, Zephyr dikukuhkan sebagai pemecah rekor sesudah dua minggu terbang terus menerus pertengahan tahun ini.
Badan olahraga udara Federation Aeronautique Internationale (FAI) memberikan Zephyr tiga rekor termasuk terlama terbang tinggi.
Pesawat yang dibuat perusahaan bidang pertahanan Qinetiq ini menyelesaikan dua minggu terbang di Amerika Serikat bulan Juli.
Perusahaan itu memperkirakan pesawat ini bisa digunakan untuk pengintaian dan komunikasi.Rekor yang dicapai bulan Juli menyebabkan Zephyr dijuluki “pesawat abadi”.
“Pesawat ini dapat melacak perompak di Tanduk Afrika, memberikan peringatan pihak berwenang mengenai dimana dan seberapa cepat kebakaran hutan menjalar serta menjamin komunikasi tentara tidak terpengaruh ketika pertempuran di pegunungan atau perbukitan,” kata ketua perancang Qinetiq Chris Kelleher.
FAI mencatat bahwa Zephyr mengalahkan rekor sebelumnya untuk pesawat tak berawak yang dibuat Global Hawk dari Northrop Grumman tahun 2001 dengan perbedaan angka 11 poin.
Menurut catatan FAI, pesawat Zephyr terbang selama 336 jam, 22 menit dan delapan detik.
Penerbangan Zephyr juga mencatat rekor baru lainnya untuk lama penerbangan buat klas pesawat tak berawak yang beratnya 50 sampai 500 kilogram dan rekor tingginya penerbangan 21.563 meter.
Pesawat yang dapat diluncurkan dengan tangan ini digerakkan listrik selama siang hari oleh panel surya di sayapnya.
Sedangkan untuk malam hari digerakkan baterai lithium-sulphur. Badan pesawat terbuat dari silikon yang tebalnya seperti kertas.
Selama penerbangan bulan Juli para teknisi menemukan Zephyr kehilangan ketinggian selama penerbangan malam karena tenaga mesin berkurang namun baterai cukup mempertahankan ketinggian pesawat.