Ketegangan di sepanjang perbatasan paling panas di dunia memuncak kemarin setelah Korea Selatan mengancam akan melakukan 'pembalasan besar' melawan tetangganya Korea Utara.
Peringatan itu datang setelah Komunis Korea Utara meluncurkan serangan artileri terbesar ke Korea Selatan sejak Perang Korea berakhir pada tahun 1953.
Setidaknya terjadi 200 serangan artileri ke sebuah pangkalan militer di pulau Yeonpyeong, 75 mil sebelah barat ibukota Korea Selatan Seoul, menewaskan dua marinir dan melukai 17 lainnya.
Enam warga sipil juga terluka dalam serangan tersebut. Dalam gambar dan tayangan TV menunjukkan bangunan terbakar, orang-orang melarikan diri dan kepulan asap di atas pulau.
Rentetan artileri itu dekat dengan perbatasan maritim yang disengketakan di sebelah barat semenanjung Korea dan tempat ini merupakan tempatan bentrokan mematikan di masa lalu.
Korea Selatan mengatakan menanggapi serangan itu dengan tembakan balasan, tapi menolak mengatakan menyerang wilayah Korea Utara.
Kedua belah pihak secara teknis masih dalam perang karena perjanjian damai tidak pernah dinegosiasikan, namun Seoul mengatakan serangan itu melanggar gencatan senjata 1953 yang menghentikan Perang Korea.
Jarang warga sipil menjadi target bentrokan lintas perbatasan seperti yang terjadi kemarin.
Korut mengklaim bahwa KorSel telah memprovokasi serangan dengan melakukan operasi militer di dekat perbatasan dan penembakan di atasnya.
Namun pihak Seoul menolak pernyataan Pyongyang tersebut.
foto satelit perang korut vs korsel
Sedangkan Presiden AS Barack Obama, mengutuk serangan tersebut sebagai 'tindakan provokatif keterlaluan'.
VIDEO PERANG KORUT VS KORSEL