Busyro Punya Momentum Bongkar Skandal Century, Walau KPK ibarat Kapal Bocor
Minggu, 28 Nov 2010 09:03 WIB
JAKARTA,RIMANEWS-Ketua KPK Busyro Muqoddas harus waspada bahwa kapal KPK sudah rusak, bocor terus. Busyro harus membangun jaringan dengan civil society untuk memperkuat KPK kembali dan menutup kebocorannya agar prestasi KPK dalam membasmi korupsi tidak hanya yang kelas teri, namun kelas kakap justru yang harus diutamakan seperti skandal Century dan mafi pajak.
''Busyro jangan sungkan membangun relasi dengan pers yang kritis dan kaum intelektual kampus serta LSM dan ormas yang antikorupsi. Kasus Century harus dituntaskan. Dia kini punya momentum untuk membasmi episentrum-episentrum korupsi,'' kata Herdi Sahrasad dari PSIK Universitas Paramadina dan Ray Rangkuti, aktivis antikorupsi.
Pengamat hukum Pukat UGM Zainal Arifin Mochtar menilai tugas Ketua KPK Busyro Muqoddas tidak mudah. Zainal mengibaratkan KPK saat ini ibarat kapal bocor yang tengah oleng.
"Busyro sekarang diserahkan kapal bocor yang sedang oleng. Dia harus segera menambal bocor-bocor tersebut, membuang air yang masuk, memperbaiki yang sudah rusak karena ada air masuk," kata Zainal dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (27/11/2010).
Bahkan, kata Zainal, Busyro harus memegang kemudi agar perahu tetap berlayar, menuju ke samudera impian pemberantasan korupsi.
Tugas yang akan diemban Busyro dinilainya sangat sulit. Sebab, sembari memperbaiki internal KPK, di saat yang sama Busyro harus terus melanjutkan apa yang diperintah Undang-undang yaitu melakukan pemberantasan dan pencegahan.
Zainal juga agak pesimis Busyro bisa bekerjasama dengan Jaksa Agung Basrief Arief. "Apalagi setelah Presiden menunjuk Basrief Arief sebagai Jaksa Agung yang modelnya setengah jaksa dan setengah non-karier," katanya.
Sebagaimana diberitakan, Busyro diputuskan menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggantikan Antasari Azhar pada Kamis 25 November 2010.
Busyro terpilih melalui voting dengan meraih 43 suara dari 55 anggota Komisi III DPR di ruang komisi bidang hukum dan hak asasi manusia itu di Gedung DPR, Jakarta.
Pemimpin KPK lain seperti Bibit S Riyanto mendapatkan 10 suara, Chandra M Hamzah mendapatkan 0 suara, Haryono 0 mendapat suara, dan M Jasin mendapatkan dua suara.
Kemenangan Busro ini merupakan kemenangan kedua bagi dirinya setelah terpilih menjadi pimpinan KPK. Busyro memperoleh 34 suara. Mantan Ketua Komisi Yudisial ini mengalahkan pesaingnya Bambang Widjojanto yang memperoleh 20 suara.
Terpilihnya Busyro ini secara resmi mendudukkan dirinya sebagai pengganti Antasari Azhar. Busyro duduk sebagai ketua KPK untuk jangka waktu satu tahun, sampai Desember 2011.