Sepak terjang Wikileaks kini bukan hanya membuat "gerah" pemerintah AS tapi juga sejumlah negara Muslim yang menjadi kolaborator AS. Pesan-pesan kabel pemerintah AS yang dipublikasikan Wikileaks menunjukkan betapa munafiknya sikap negara-negara Arab, terutama menyangkut isu Palestina dan program nuklir negara Iran.
Dengan pemublikasian dokumen-dokumen itu, setidaknya membuka mata masyarakat Muslim bahwa pemerintahan negaranya sendiri berkolaborasi dengan AS, negara yang terkenal dengan kebijakan-kebijakannya yang banyak merugikan umat Islam.
Negara-negara Arab, seperti Arab Saudi, Qatar dan Mesir cenderung satu suara dengan AS dan sekutunya Israel. Mereka mempropagandakan bahwa Iran adalah ancaman terbesar bagi dunia dan bukan Israel yang jelas-jelas kerap melanggar hukum internasional dan menindas rakyat Palestina yang notabene mayoritas Musim.
Arab Saudi lebih senang menyebut Iran "setan" daripada menekan Israel berlaku kejam terhadap rakyat Palestina. Arab Saudi dan Pakistan, dengan bantuan AS juga lebih senang memberangus gerakan Al-Qaida padahal kebanyakan donatur Al-Qaida adalah warga Saudi sendiri.
Jika AS khawatir apa yang dilakukan Wikileaks akan merusak hubungan negara itu dengan sekutu-sekutunya di dunia Islam, pemerintahan negara Muslim khawatir publikasi dokumen rahasia oleh Wikileaks akan membongkar kebohongan dan kemunafikan para pemimpin negara-negara Muslim itu terhadap rakyatnya.
Alih-alih melakukan perlawanan pada negara yang kebijakan-kebijakannya bias Islam, para pemimpin negara Muslim malah berkolaborasi dengan negara itu untuk melawan kelompok dari negara Islam yang menentang hegemoni Barat.
Negara-negara Muslim yang memberikan dukungan dan berkolaborasi dengan AS telah membohongi publiknya. Sebagai contoh, Presiden Yaman yang selalu mengatakan bahwa operasi militer terhadap anggota Al-Qaida Semenanjung Arab adalah operasi militer Yaman, padahal sesungguhnya adalah operasi militer AS.
Jadi, jika selama ini masyarakat Muslim membenci kebijakan pemerintah AS yang bias Islam, mereka juga harus menyadari bahwa pemerintahan negara mereka sendiri berkolaborasi dengan pemerintahan yang anti-Islam.
Lalu, apa yang seharusnya mereka lakukan, berterima kasih pada Wikileaks atau segera mengkritisi para pemimpin mereka sendiri? (ln/isc)