Penelitian yang dilakukan Wageningen University, Belanda, ini menemukan bahwa tanaman yang berada di area Wi-Fi aktifitas tinggi seperti di perkotaan, mengalami gejala aneh yang tidak berhubungan dengan jenis bakteri atau virus tertentu.
Dilansir Pop Science dan dikutip detikINET, Rabu (24/11/2010), gejala-gejala yang dialami tumbuhan ini meliputi perubahan warna, retakan pada kulit pohon, rontoknya bagian daun dan pertumbuhan yang tidak normal. Kondisi ini sangat berbeda dengan yang dialami tumbuhan di wilayah yang jauh dari perkotaan.
Dalam studi ini, para ilmuwan menguji 20 pohon khas Eropa, ash, dan sengaja memberikan paparan berbagai jenis radiasi selama tiga bulan lamanya.
Hasilnya, pohon ash yang terpapar sinyal WiFi memperlihatkan gejala 'sakit' akibat radiasi, di antaranya daun berkilauan yang menjadi indikasi bagian daun tersebut akan mati.
Kendati demikian, tim peneliti mengatakan masih diperlukan studi lebih mendalam untuk membuktikan efek radiasi WiFi terhadap tumbuhan.
Di Belanda sendiri, 70 persen pohon di wilayah perkotaan dilaporkan mengalami keracunan radiasi. Persentase ini naik 10 persen dari lima tahun lalu.
Ini dapat dipahami mengingat penggunaan WiFi di negeri kincir angin itu meningkat pesat dalam lima tahun terakhir.