Setelah bertahun-tahun mengklaim diri sebagai penguasa roda ekonomi dunia, masalah yang menerjang terus menerus membawa AS dalam kelumpuhan.
Setelah bertahun-tahun mengklaim diri sebagai penguasa roda ekonomi dunia, masalah yang menerjang terus menerus membawa AS dalam kelumpuhan.
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – AS tidak akan menjadi pemimpin di dunia Barat untuk selamanya. Bahkan jika AS tidak jatuh ke dalam krisis finansial, ada kekuatan demografis, material, dan politik yang telah menyebarkan pengaruhnya ke seluruh Amerika selama puluhan tahun.
Brazil adalah yang pertama di antara BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China) yang akan menggeser enam kekuatan ekonomi terbesar Barat di tahun 2032.
Meksiko adalah yang pertama dari MAVINS (Meksiko, Australia, Vietnam, Indonesia, Nigeria, dan Afrika Selatan), enam ekonomi yang diharapkan akan melampaui ekspektasi dan menjadi kekuatan-kekuatan terdepan di kawasan mereka relatif cukup cepat.
Kanada dan Venezuela adalah kekuatan minyak di masa depan.
Peru dan Chili menggenggam kekayaan logam dan mineral.
Semua negara itu tengah meningkat pesat, sementara Amerika menghadapi banyak masalah keuangan dan demografis di dalam negeri.
Berikut ini adalah tanda-tanda AS kehilangan pengaruh di "halaman belakangnya" sendiri:
- Sekutu terkuat AS, Brazil, menolak untuk mengikuti perintah AS atas Iran. Hillary Clinton pergi ke Brazil untuk meminta dukungan atas sanksi terhadap Iran dan kembali dengan tangan kosong. Sekarang PBB mengandalkan Brazil, yang berteman dengan AS dan Iran, untuk memimpin diplomasi nuklir.
- Orang terkaya di dunia sekarang adalah orang Meksiko, bukan Amerika. Untuk pertama kalinya dalam 16 tahun, orang terkaya di dunia bukan orang Amerika. Carlos Slim, dengan kekayaan sebesar 54 milyar dolar, adalah orang Amerika Latin pertama yang memegang gelar itu dan salah satu dari banyak milyarder baru yang akan membayangi AS.
- Tiga tahun setelah krisis keuangan AS, Amerika kembali tumbuh dengan cepat. AS? Tidak terlalu. Bandingkan ini dengan apa yang terjadi dalam Depresi Hebat. Amerika Latin berantakan ketika investasi AS berkurang dan pasar ekspor lesu di tahun 1930an. Liga Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa Chili, Peru, dan Bolivia adalah yang paling menderita akibat depresi terburuk di dunia saat itu. Sekarang berbeda, Brazil, Argentina, dan Meksiko memimpin pemulihan cepat dari resesi global, menurut Reuters. Ekonomi regional ini diharapkan oleh PBB untuk tumbuh 4.3% di tahun 2010. Jika konsumen Amerika tetap lemah, ekspor Amerika Latin akan berpindah.
- Chili memproduksi tembaga 300% lebih banyak daripada Amerika, mantan pemimpin dunia dalam produksi tembaga. Dulu Amerika memimpin dalam produksi tembaga dunia. Negara itu memproduksi 49% dari tembaga dunia pada tahun 1929. Sekarang, mereka memproduksi 1.2 juta ton setiap tahunnya, bandingkan dengan Chili yang menghasilkan 5.4 juta ton.
- Brazil sekarang memproduksi bijih besi empat kali lebih banyak daripada AS. Amerika dulu memimpin dunia dalam tambang besi. Di tahun 1892, Amerika menemukan tambang terbesar di dunia di Great Lakes Mesabi Range. Sekarang AS hanya memproduksi 54 metrik ton sedangkan Brazil 25o metrik ton.
- Kanada dan Venezuela akan melampaui AS dalam produksi minyak di masa mendatang. Amerika memproduksi sekitar 9 juta barel minyak per hari. Venezuela dan Kanada masing-masing memproduksi sekitar 3 juta. Tapi cadangan Amerika sebanyak 21 juta barel dan bisa bertahan kurang dari satu dekade. Tetangga-tetangga kaya minyak AS mengklaim 99 milyar barel dan 178 barel dan akan terus memproduksi minyak di masa depan.
- Brazil sekarang mengekspor daging dua kali lebih banyak daripada AS. Amerika dulu memimpin dalam produksi daging. Meskipun sekarang pun masih, ekspor Amerika hanya 800,000 metrik ton per tahun. Brazil mengekspor 2,200,000 metrik ton.
- Brazil sekarang menjadi mitra penting bagi Rusia, India, dan China. Brazil, Rusia, India, dan China telah mengadakan beberapa konferensi tingkat tinggi dan bahkan membahas untuk memiliki mata uang supranasional yang akan menepikan dolar AS. Yang penting di sini adalah kekuatan-kekuatan baru global memiliki hubungan yangbaik dan cenderung untuk bekerjasama. Contohnya, China baru saja menandatangani kontrak besar untuk membangun pabrik dan jalur KA kecepatan tinggi di Brazil.
- Brazil, Kanada, dan Meksiko semuanya berinvestasi dalam jumlah yang besar untuk energi bersih. Survei Pew menunjukkan bahwa Brazil menginvestasikan 0.37% dari perekonomiannya dalam energi bersih. Kanada menginvestasikan 0.25% dan Meksiko 0.14%. Amerika berada di urutan kesebelas di dunia dengan 0.13%.
- Hugo Chavez masih berkuasa. CIA memiliki sejarah intervensi di Amerika Latin, menarget Jacobo Arbenz Guzmán, Fidel Castro, Manuel Noriega, Rios Montt, Che Guevara, dan banyak lainnya. Tapi mereka belum menghentikan Hugo Chavez dari menentang AS selama bertahun-tahun. Jelas Amerika telah mengadopsi strategi regional yang lebih pasif. (rin/yh) www.suaramedia.com
Resesi AS Pecahkan Rekor Sejak Perang Dunia II
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Presiden Barack Obama mengatakan resesi masih sangat nyata bagi banyak orang.
Resesi AS berlangsung selama 18 bulan dan yang terlama sejak Perang Dunia II.
Biro Penelitian Ekonomi Nasional (NBER) mengatakan pemulihan dimulai bulan Juni 2009 dengan resesi dimulai tahun 2007.
Sudut pandangnya membawa beban di AS, meskipun biasanya ada kelambatan sebelum mencapai sebuah posisi, ujar editor ekonomi BBC World Service, Andrew Walker.
Organisasi itu tidak hanya mengambil data dari GDP. Pendapatan, lapangan kerja, produksi industri, dan keseluruhan penjualan ritel juga menjadi bagian dari analisis.
Resesi terlama pasca perang di tahun 1973-75 dan 1981-82 berlangsung selama 16 bulan.
Sementara itu, Presiden Barack Obama, berbicara di Philadelphia pada Senin (20/9) malam waktu setempat, mengatakan bahwa akhir "Resesi Hebat" akan menjadi sedikit pelipur lara bagi jutaan orang yang masih menganggur.
"Meskipun ekonom mungkin mengatakan bahwa resesi secara resmi berakhir tahun lalu, jelas bagi jutaan orang yang masih belum mendapatkan pekerjaan, yang melihat nilai rumah mereka turun, yang berjuang untuk membayar tagihan dari hari ke hari, ini masih sangat nyata bagi mereka," ujar Obama.
Dalam laporannya, NBER mengatakan, "Komite tidak menyimpulkan bahwa kondisi ekonomi sejak bulan lalu menguntungkan atau bahwa ekonomi telah kembali beroperasi dalam kapasitas normal."
"Alih-alih, komite hanya yakin bahwa resesi berakhir dan pemulihan dimulai pada bulan itu."
Secara terpisah di hari yang sama, Organisasi untuk Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi (OECD) juga memotong prediksi pertumbuhan AS-nya.
OECD memprediksi bahwa perekonomian AS akan tumbuh 2.6% tahun ini, setelah sebelumnya memprediksi ekspansi sebesar 3.2%.
Organisasi itu juga memperingatkan dalam survei ekonomi terbarunya bahwa resesi mungkin akan memicu kerusakan jangka panjang terhadap perekonomian, dengan tingginya angka pengangguran jangka panjang.
Sementara itu, Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis Inggris (CEBR) memprediksi bahwa perekonomian AS akan meningkat 2.2% tahun depan, setelah tumbuh 2.5% tahun ini.
Sebelumnya IMF telah memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi global kemungkinan besar akan melambat menjelang akhir tahun 2010.
IMF menyalahkan lemahnya sektor finansial dan krisis kepercayaan di beberapa negara.
Organisasi itu menyerukan negara-negara paling maju untuk memotong defisit anggaran mereka untuk mengatasi persoalan itu.
IMF juga memaparkan beberapa faktor risiko potensial yang bisa membuat segalanya menjadi lebih buruk, seperti kemerosotan pasar properti AS.
Di sinilah krisis finansial global dimulai dan IMF memperingatkan bahwa suplai kredit mungkin akan mulai mengering jika jumlah penyitaan rumah di sana terus meningkat.
Itu juga menimbulkan kemungkinan lebih banyak masalah di dalam pasar hutang asing, serupa dengan krisis kepercayaan yang membuat Yunani memerlukan pinjaman sebesar 100 milyar euro tahun ini.
Di antara rekomendasi yang dibuat oleh IMF adalah seruan untuk pemerintah menyeimbangkan kembali perekonomian mereka, dengan pasar-pasar baru yang bermunculan, termasuk di Asia, mendorong untuk mengurangi fokus pada ekspor dan lebih merangsang permintaan internal.
IMF mengatakan bahwa negara-negara maju perlu meningkatkan penjualan ekspor sembari memotong defisit anggaran mereka. (rin/bbc) www.suaramedia.com