Jakarta (ANTARA News) - Berapa biaya pencarian web? Anda tidak membayar di muka, namun yang jelas memang ada biayanya, dan tidak hanya diukur dalam bentuk dolar, tulis James Clarage, fisikawan dari Universitas St. Thomas, Houston, Texas, Amerika Serikat, dalam New Scientist edisi 4 April lalu.
Istilah "mesin" pencari itu sesuai. Pencarian digerakkan oleh jutaan komputer yang dikemas dalam gudang, semuanya terikat satu sama lain dengan fungsi sebagai sebuah sistem tunggal. Seperti sistem lain, sistem tunggal itu mengabaikan hukum termodinamika dan karena itu membuang-buang energi.
Hukum pertama menyebutkan sistem tunggal itu memanfaatkan energi untuk bekerja, sekalipun kerja itu hanya memindahkan elektron menyeberangi penghantar silikon.
Hukum kedua mengatakan tidak ada mesin yang sempurna, ini berarti beberapa input hilang sebagai panas. Ini adalah entropi, atau gangguan, yang muncul dari pencarian yang Anda lalukan.
Halaman hasil pencarian yang berhasil membawa kejelasan dan perintah ke sudut semesta Anda, tetapi turun ke ladang server berbagai hal bisa berantakan.
Gerakan termal dari atom silikon menggoncang molekul udara di belakang rak CPU, memanaskan molekul-molekul itu.
Lebih banyak energi harus dimasukkan ke tenaga komputer dan pendingin udara dibutuhkan untuk menghilangkan panas dari gudang.
Apapun yang Anda cari, akan mengalami siklus yang sama; mmemindahkan atom, kemudian mendinginkan atom.
Kedua langkah ini membutuhkan energi. Berapa banyak? Mari kita menjalankan melalui beberapa angka, menggunakan mesin pencari terkenal sebagai pemandu kita. Apapun yang Anda cari, akan mengalami siklus yang sama; memindahkan, kemudian mendinginkan atom.
Perusahaan riset IT Gartner memperkirakan pusat data Google terdiri dari hampir sejuta server, masing-masing menggambarkan sekitar 1 kilowatt listrik.
Jadi setiap jam mesin Google membakar sampai 1 juta kilowatt per jam. Google melayani sampai kira-kira 10 juta hasil pencarian per jam. Jadi satu pencarian memiliki beban energi yang sama seperti saat menyalakan 100 watt bola lampu selama satu jam.
Ini bukan pertanda bagus. Meskipun rata-rata orang Amerika melakukan 1,5 pencarian sehari, sulit membayangkan hal ini tidak meningkat secara dramatis.
Kantor Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) memperkirakan bahwa pusat data itu bertanggungjawab terhadapa 1,5 persen energi yang digunakan AS.
Berapa banyak lagi saat kita, dan perangkat kita, melakukan ratusan pencarian perhari? Atau saat semua dari 6 milyar penduduk planet ini menginginkan akses yang setara? Kita semua mendengar masa depan arsitektur informasi tengah begitu dikomputerisasi. Itu mungkin saja menutupi karbondioksida. (*)
New Scientist/Henny Ratnasari/AR09
Istilah "mesin" pencari itu sesuai. Pencarian digerakkan oleh jutaan komputer yang dikemas dalam gudang, semuanya terikat satu sama lain dengan fungsi sebagai sebuah sistem tunggal. Seperti sistem lain, sistem tunggal itu mengabaikan hukum termodinamika dan karena itu membuang-buang energi.
Hukum pertama menyebutkan sistem tunggal itu memanfaatkan energi untuk bekerja, sekalipun kerja itu hanya memindahkan elektron menyeberangi penghantar silikon.
Hukum kedua mengatakan tidak ada mesin yang sempurna, ini berarti beberapa input hilang sebagai panas. Ini adalah entropi, atau gangguan, yang muncul dari pencarian yang Anda lalukan.
Halaman hasil pencarian yang berhasil membawa kejelasan dan perintah ke sudut semesta Anda, tetapi turun ke ladang server berbagai hal bisa berantakan.
Gerakan termal dari atom silikon menggoncang molekul udara di belakang rak CPU, memanaskan molekul-molekul itu.
Lebih banyak energi harus dimasukkan ke tenaga komputer dan pendingin udara dibutuhkan untuk menghilangkan panas dari gudang.
Apapun yang Anda cari, akan mengalami siklus yang sama; mmemindahkan atom, kemudian mendinginkan atom.
Kedua langkah ini membutuhkan energi. Berapa banyak? Mari kita menjalankan melalui beberapa angka, menggunakan mesin pencari terkenal sebagai pemandu kita. Apapun yang Anda cari, akan mengalami siklus yang sama; memindahkan, kemudian mendinginkan atom.
Perusahaan riset IT Gartner memperkirakan pusat data Google terdiri dari hampir sejuta server, masing-masing menggambarkan sekitar 1 kilowatt listrik.
Jadi setiap jam mesin Google membakar sampai 1 juta kilowatt per jam. Google melayani sampai kira-kira 10 juta hasil pencarian per jam. Jadi satu pencarian memiliki beban energi yang sama seperti saat menyalakan 100 watt bola lampu selama satu jam.
Ini bukan pertanda bagus. Meskipun rata-rata orang Amerika melakukan 1,5 pencarian sehari, sulit membayangkan hal ini tidak meningkat secara dramatis.
Kantor Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) memperkirakan bahwa pusat data itu bertanggungjawab terhadapa 1,5 persen energi yang digunakan AS.
Berapa banyak lagi saat kita, dan perangkat kita, melakukan ratusan pencarian perhari? Atau saat semua dari 6 milyar penduduk planet ini menginginkan akses yang setara? Kita semua mendengar masa depan arsitektur informasi tengah begitu dikomputerisasi. Itu mungkin saja menutupi karbondioksida. (*)
New Scientist/Henny Ratnasari/AR09