Gianluigi Buffon
Buffon sudah diperhitungkan sebagai kiper tangguh sejak masih di Parma. Gerak refleks dan penempatan posisi yang tepat membuat gawangnya sulit dibobol. Kariernya melesat ketika bergabung dengan Juventus pada 2001. Sejak itu, performa Buffon terus meningkat dan semakin menjadi momok bagi setiap penyerang, baik di level klub maupun timnas. Buffon adalah aktor penting di balik keberhasilan Italia menjuarai Piala Dunia 2006 Jerman.
Ricardo Kaka
Berposisi sebagai gelandang, kemampuan Kaka terhitung lengkap. Ia memiliki umpan akurat, visi permainan berorientasi tim, dan, yang utama, ia adalah pengatur irama permainan yang cerdas. Selain itu, Kaka juga mampu menjadi mesin gol AC Milan. Selama enam musim di San Siro, ia telah mencetak 70 gol di Serie-A. Namanya melambung setelah berhasil mengantar Milan menjuarai scudetto di musim perdananya. Kaka pindah ke Real Madrid musim lalu.
Andriy Shevchenko
Sheva merupakan salah satu jago tembak terbaik di dunia. Pada musim pertamanya di AC Milan, yaitu 1999, ia berhasil membukukan 24 gol dari 32 laga dan berhak atas gelar pencetak gol terbanyak Serie-A. Ia ikut mengantar Milan menjuarai Liga Champions 2003. Karier Sheva meredup ketika pindah ke Chelsea pada 2006. selama tujuh musim di Milan, ia mencetak 127 gol dari 208 penampilan.
Alessandro Del Piero
Del Piero mungkin adalah pemain paling sukses dan populer dalam sejarah Juventus. Bergabung dengan Juventus pada 1993, ia tumbuh sebagai penyerang berkemampuan lengkap. Ia cepat, memiliki umpan dan tembakan akurat, cerdas membaca permainan. Ia merupakan sosok yang memimpin Juventus menjuarai lima gelar Serie-A antara 1995-2003, termasuk ketika menjuarai Liga Champions 1996.
Fransesco Totti
Totti merupakan gelandang serang terbaik yang pernah dilahirkan Serie-A. Dengan bakat, teknik nyaris sempurna, dan mental pantang menyerah, Totti bisa menempat posisi apa pun di barisan depan. Selain itu, Totti juga memiliki karakter kuat, yang membuatnya disegani kawan dan lawan.
Pavel Nedved
Setelah 20 tahun menggeluti sepak bola profesional, Nedved pensiun gantung sepatu. Ia meninggalkan Sparta Praha dan bergabung dengan Lazio pada 1996 silam. Pada 2001, ia meninggalkan kota Roma dan pindah ke Turin, bergabung dengan Juventus. Dengan kecepatan, umpan silang akurat, tendangan geledek, dan visi permainan efektif, Nedved mampu membuat Juventini melupakan Zinedine Zidane.
Zlatan Ibrahimovic
Ibra merupakan pemain yang unik. Dengan postur jangkung, Ibra menguasai teknik sepak bola nyaris sempurna dan, tentu saja, tembakan akurat, baik dengan kaki maupun kepala. Selama di Juventus selama dua musim, terhitung sejak 2004, ia mencetak 23 gol. Pada 2006, seiring terdegradasinya Juventus, Ibra pindah ke Inter. Seperti di Juventus, di Inter pun, Ibra tak kesulitan membuktikan diri sebagai salah satu penyerang terbaik dunia.
Paolo Maldini
Maldini adalah bek terbaik dan legenda AC Milan sebenarnya. Selama 25 musim di San Siro, ia berperan penting mengantar Milan menjuarai tujuh scudetto, lima trofi Eropa, dan 12 trofi Internasional lain. Sejak memulai debutnya di Serie-A pada 2004 dan pensiun akhir musim lalu, Maldini membukukan 900 penampilan atas namanya sendiri. Sebagai penghormatan kepada Maldini, Milan memensiunkan kostum bernomor punggung tiga.
Alessandro Nesta
Nesta adalah seorang bek tengah yang cerdasm elegan, dan kuat. Mengawal karier di Lazio, Nesta hengkang ke Milan pada 2002 dan memperkaya koleksi gelarnya. Tercatat, selama di Milan, ia memenangni dua Liga Champions, satu gelar scudetto, dan, tentu saja, Piala Dunia 2006.
Lilian Thuram
Thuram bisa bermain sebagai bek kanan dan tengah, dengan kualitas sama hebatnya. Pemain yang paling sering membela Perancis ini mengawal kariernya di Italia dari Parma, pada 1996. Setelah mengantar Parma menjuarai Piala Italia, Piala Super Italia, dan Piala UEFA 1999, ia pindah ke Juventus pada 2002. Ia berperan mengantar Juventus menjuarai dua scudetto.