Untuk Urusan HAM, Malaysia Negara Terburuk

Catatan perlindungan hak asasi manusia (HAM) Malaysia memburuk dibawah pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak, menurut kelompok HAM, terutama karena Najib bersikap lebih tidak toleran pada para kaum oposisi.

Suara Masyarakat Malaysia (Suaram) dalam laporan tahunannya mengkritik kinerja Najib sejak ia mulai berkuasa pada April, termasuk penangkapan hampir 600 orang dalam sebuah aksi unjuk rasa terhadap Undang-Undang Keamanan Internal.

Suaram juga menyebut mengenai penangkapan 167 orang pada Mei selama sebuah krisis politik atas kendali di negara bagian utara.

"Kami telah memperingatkan pemerintahan baru Najib yang merupakan lambang dari sebuah era baru otoritarian yang lebih kuat bila dibandingkan dengan perdana menteri-perdana menteri sebelumnya," kata koordinator Suaram John Liu kemarin.

Najib berkuasa dengan janji untuk menghapus ketegangan ras di negara multietnis itu, dan mengkaji kembali Undang-Undang Keamanan Internal (ISA) yang mengijinkan penahanan tanpa pengadilan.

Suaram meminta ISA dihapuskan, seraya mengatakan bahwa telah ada tujuh orang baru yang ditahan berdasarkan undang-Undang itu tahun ini, sekalipun 39 tahanan kemudian dibebaskan.

Laporan itu menyebutkan bahwa Malaysia tetap terdaftar sebagai satu dari tempat terburuk untuk para pengungsi oleh sebuah kelompok pengawas asal AS, dan telah dikembalikan oleh AS ke dalam daftar cekal perdagangan manusia.(Sas/An/Mo)

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

Populer