VHRmedia, Jakarta – Sejumlah aktivis lingkungan dan para korban perubahan iklim berunjuk rasa ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (12/12). Mereka menuntut Amerika sebagai negara industri ikut berkomitmen menurunkan emisi karbon.
Ali Akbar, Kepala Departemen Kelembagaan dan Pengelolaan Sumber Daya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengatakan, Amerika adalah mafia karbon yang mendukung perubahan iklim.
“Sikap Amerika yang menolak menurunkan emisi, membuat negara industri lainnya ikut menolak menurunkan limbah buangan karbon. Amerika harus bertanggung jawab atas perubahan iklim,” kata Ali Akbar di depan Kedubes Amerika.
Dalam aksi ini, para pengunjuk mendirikan beberapa tenda di depan Kedubes Amerika dan akan menempatinya hingga sore nanti. Aksi mendirikan tenda adalah simbol serbuan pengungsi dari negara yang terimbas perubahan iklim ke Amerika Serikat yang menolak menurunkan emisi.
Berdasarkan data Walhi, perusahaan pertambangan besar milik Amerika, PT Newmont dan PT Freeport Indonesia, sedikitnya membuang 340 ribu ton limbah ke laut setiap hari. “Banyak rakyat Indonesia dirugikan akibat ulah Amerika. Kita hanya punya satu bumi, dan Amerika yang harus bertanggung jawab atas kerusakannya,” ujar salah seorang pengunjuk rasa. (E1)
Foto: VHRmedia/Kurniawan Tri Yunanto
Foto: VHRmedia/Kurniawan Tri Yunanto