DENGAN KEKUATAN KOIN ................

M Sobary: Jangan Pernah Anggap 'Receh' Uang Receh

Koin untuk Prita Mulyasari terus bertambah. Bahkan jumlahnya diprediksi bisa
mencapai setengah milyar rupiah lebih. Bagaimana bisa seorang Prita, Ibu yang didakwa kasus pencemaran nama baik ini mendapat dukungan yang begitu kuat?

Budayawan sekaligus penulis kolom, esai, dan novel Mohammad Sobary mengatakan, fenomena koin untuk Prita adalah simbol sebuah solidaritas yang kuat. Masyarakat melihat Prita sebagai simbol yang lemah, korban ketidakadilan. Makanya, batin dan simpati masyarakat pun mengkristal.

"Dengan koin, semua golongan bisa menunjukan kekuatan. Mau kaya, miskin, pengusaha, pemulung semua bisa menjadi kekuatan. Meski hanya koin, namun koin itu simbol soliditas yang kuat, solidaritas yang besar. Makanya jangan melecehkan apa yang receh. Jangan sesekali anggap 'receh' uang receh," kata Sobary saat ditemui usai diskusi di kantor Akbar Tanjung Institute, Jl Pancoran Indah, Jakarta Selatan, Selasa (15/12/2009).

Berikut petikan wawancara singkat dengan Kang Sobary, terkait fenomena
pengumpulan koin oleh masyarakat untuk Prita Mulyasari.

Bagaimana tanggapan Kang Sobary selaku Budayawan menyikapi gencarnya gerakan civil society akhir-akhir ini?

Meski itu simbol namun substansi simbol-simbol modernitas itu ada suatu gerakan tradisional. Satu hal, adanya hubungan kemanusian, adanya solidaritas dan solidaritas itu sangat kental tidak hilang atau lenyap oleh perkembangan modernisasi dan pertumbuhan kapital. Tidak hancur hilang oleh mafia peradilan yang disimbolkan sebagai kekuatan Dajjal. Tapi tetap Dajjal tidak bisa membunuh rohani, tidak bisa memberangus nurani.

Bagaimana Kang Sobary melihat fenomena koin untuk Prita Mulyasari?

Luar biasa, dahsyat! Secara riil kapasitas dukungan tersebut punya energi yang luar biasa.

Energi apa yang luar biasa itu?

Dengan koin, semua golongan bisa menunjukan kekuatan. Mau kaya, miskin,
pengusaha, pemulung semua bisa menjadi kekuatan. Meski hanya koin, namun koin itu simbol soliditas yang kuat, solidaritas yang besar. Makanya jangan
melecehkan apa yang receh. Jangan sesekali anggap 'receh' uang receh.

Apa yang bisa dipetik dari fenomena koin tersebut?

Bayangkan mesjid-mesjid megah nan indah dibangun dengan uang receh yang didapat dari sumbangan di pinggir. Seribu, dua ribu sampai ratusan juta. Bayangkan jika kita membuat bank dari kumpulan receh, membuat sekolah hasil dari mengumpulkan koin? Mengapa rakyat tidak membangun kerakyatan atas dasar koperasi? Apa itu tidak menjadi kekuatan budaya yang begitu besar? Yang ada sekarang kan budaya meminta, mencari-cari investor?

Apakah fenomena solidaritas yang kuat tersebut tersebut bisa menular pada hal yang lain?

Fenomena uang receh secara kebudayaan bagus. Kita harus melestarikan gerakan sosial seperti ini. Tidak perlu leader, Ibu-ibu saja bisa jadi leader. Semua spontanitas di bawah dan dipimpin langsung oleh nurani dan batin.

Apakah fenomena solidaritas tersebut hanya sesaat atau malah berkembang ke depan?

Gambar dari kepedulian kita tidak akan mati. Akan muncul terus menerus. Itu
adalah culture kapital. Meski dibunuh pun, tetap tak bisa mati. Saat ini masyarakat mempunyai sikap dan cara sendiri, suatu jawaban sendiri untuk menjawab dimana aparat, pemerintah tidak peduli.



Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

Populer